Hal paling romantis yang terjadi padaku hari ini adalah perkara bekal makan siang. Mungkin salah satu dari kamu pernah mengalaminya. Entah dengan temanmu, atau mungkin ibumu.
Kotak makan yang seringkali terlambat dikembalikan
Jadi, ada seseorang yang datang membawa bekal, tapi dia malah pesan siomay dan memberikan bekalnya padaku. “Kamu ngga usah pesen,” katanya, ketika siang tadi kami ketemuan dengan seseorang di sebuah tempat makan pada jam makan siang. Karena beberapa hal, uang di dompetku akhir-akhir ini memang menyedihkan. Aku harus sangat-sangat berhemat. “Kamu maem ini aja, aku yang pesen. Pesen apa ya? Hm. Siomay deh, siomay,” katanya.
Orang yang waktu itu kami temui agak heran, “Lah, kamu bawa bekal, tapi kamu pesen makan?”
Lalu dia cuma nyengir, menyerahkan kotak makan siangnya padaku yang berisi nasi lengkap dengan lauk pauk dan sayurnya. Sangat lumayan untuk mengganjal perut sampai malam. “Habisin,” katanya singkat, dan menolak ketika aku minta dia untuk ikut makan bekalnya. “Udah, makan aja, makan.” Lalu dia menyantap batagor pesenan masnya yang lama banget dianternya. Entah kenyang, entah enggak.
Mungkin gini ya rasanya, dibohongin ibu sendiri perkara makanan. Bohong-bohong dikit biar anaknya bisa makan. Bohong-bohong dikit biar anaknya kenyang. Ah, belom pernah aku merasakan ini.
Terima kasih ya, bukan hanya tentang makanannya, tapi untuk momennya.
Semoga Allah limpahkan kebaikan-kebaikan selalu, buatmu. I do love you.